Artikel by Easybiz

Pada tahap awal pendirian Perseroan Terbatas (“PT”), modal merupakan aspek yang perlu diperhatikan dengan baik. Selain penting untuk keberlangsungan usaha, modal juga berkaitan erat dengan Perizinan Berusaha.

Pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, kini dikenal adanya perizinan berusaha berbasis risiko yaitu legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya berdasarkan tingkat potensi terjadinya cedera atau kerugian dari suatu bahaya atau kombinasi kemungkinan dan akibat bahaya.

Karakteristik Perseroan Terbatas (“PT”) sebagai badan usaha berbadan hukum yang membatasi pertanggungjawaban pemegang saham menjadikan PT banyak diminati sebagai bentuk badan usaha.

Sejak berlakunya UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya, saat ini telah dikenal konsep perizinan berusaha berbasis risiko yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan penetapan tingkat Risiko dan peringkat skala kegiatan usaha meliputi UMK-M dan/atau usaha besar.

Pemillihan badan usaha yang tepat untuk menopang bisnis yang sedang dijalani pelaku usaha mikro dan kecil merupakan tahapan penting yang berpengaruh langsung terhadap perkembangan usaha ke depannya.